Teruntukmu yang pernah melihat hujan
yang sama denganku pagi tadi
Lewat deretan ruko warna-warni
Water ledeng
yang berubah fungsi
Sebelum itu toko Tahiti masih anggun
Berdiri
Kota ini…
mengisahkan cinta tanpa alibi
Teruntukmu yang pernah melihat hujan
yang sama denganku pagi tadi
Aku tak mampu bersembunyi
Menuliskan sajak-sajak hangat
berselimut
literasi
Melewati jembatan titi kembar yang kini
tak kembar lagi
Menyusuri jalan tugu yang kini punya
traffic light
Kota ini…
Pernah mengisahkan tragedi
Teruntukmu yang pernah melihat hujan
yang sama denganku pagi tadi
Aku tak enggan bersembunyi
Menyaksikan kota ini begitu madani
Sambil menikmati kacang rebus di taman-taman penuh inspirasi
Kota ini…
berbalut pemuda-pemudi dengan semangat literasi
Teruntukmu yang pernah melihat hujan yang sama
denganku
pagi tadi
Aku tak mau tersesat sepi
Kota ini…
Aku mencintai…
(Binjai,
14 Februari 2019)
Komen
BalasHapusHujan pagi tadi... Tp kita tetap mengabaikan... Karna sudah banyak jiwa yg menunggu kita disini... ��
BalasHapusWah...mari semangat
HapusIs the best
HapusHujan yg Sama Di Kota yg Sama ..Aku juga mencintai...
BalasHapus