Langsung ke konten utama

HUJAN PAGI TADI

  


Teruntukmu yang pernah melihat hujan
yang sama denganku pagi tadi
Lewat deretan ruko warna-warni
Water  ledeng yang berubah fungsi
Sebelum itu toko Tahiti masih anggun
Berdiri
Kota ini…
mengisahkan cinta tanpa alibi

Teruntukmu yang pernah melihat hujan
yang sama denganku pagi tadi
Aku tak mampu bersembunyi
Menuliskan sajak-sajak hangat
berselimut  literasi
Melewati jembatan titi kembar yang kini
tak kembar lagi
Menyusuri jalan tugu yang kini punya
traffic light
Kota ini…
Pernah mengisahkan tragedi

Teruntukmu yang pernah melihat hujan
yang sama denganku pagi tadi
Aku tak enggan bersembunyi
Menyaksikan kota ini begitu madani
Sambil menikmati kacang rebus  di taman-taman penuh inspirasi
Kota ini…
berbalut pemuda-pemudi dengan semangat literasi   

Teruntukmu yang pernah melihat hujan yang sama denganku
pagi tadi
Aku tak mau tersesat sepi
Kota ini…
Aku mencintai…

(Binjai, 14 Februari 2019)


Cory Marlia. Lahir di Sawit Seberang Kabupaten Langkat, 03 Maret 1986. Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unimed 2004 ini kini mengabdi di salah satu sekolah favorit di Kota Binjai, SMK Negeri 2 Binjai. Dulunya pernah bercita-cita menjadi dosen dan penulis. Sekarang sangat menikmati profesinya sebagai guru dan ingin sekali mewujudkan cita-cita sebagai penulis. “Hidup ini sederhana, sesederhana tertawa bersamamu” 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL YORICK : SAJIAN RASA SYUKUR YANG PATUT DINIKMATI

MEMELUK SEDIH, MERANGKUL SEPI, MEMAKNAI KEHILANGAN Judul               : Yorick Penulis             : Kirana Kejora Penerbit           : PT Nevsky Prospekt Indonesia Cetakan           : III, Oktober 2018 Halaman          : 346 halaman Harga              : Rp 89.000    Membaca novel ‘Yorick’ membuat saya terkenang pada masa sekolah menengah pertama yang kalau diceritakan kebanyakan orang tidak percaya. Masa krisis moneter yang terjadi pada waktu itu memang berimbas pada semua lini-lini kehidupan. Tak terkecuali pada saya. Berjuang selama tiga tahun demi sekolah yang harus ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan bus umum dan kondisi jalan yang pada waktu itu masih parah membuat saya paham hidup memang harus diperjuangkan. Saya seperti berkaca dan merasakan kembali atmosfer perjuangan pada waktu itu lewat ‘Yorick’. Hanya saja dengan situasi yang berbeda. Saya masih bersyukur memiliki kedua orang tua dan keluarga yang begitu menyayangi. Sedangkan Yorick hanya memiliki nenek y

BLOG REVIEW NOVEL "YORICK" KARYA KIRANA KEJORA

www.novelyorick.com MEMELUK SEDIH, MERANGKUL SEPI, MEMAKNAI KEHILANGAN Judul               : Yorick Penulis             : Kirana Kejora Penerbit           : PT Nevsky Prospekt Indonesia Cetakan           : III, Oktober 2018 Halaman          : 346 halaman Harga               : Rp 89.000                Kemanapun ia pergi, di situlah selalu hal-hal besar ia mulai tanpa mengakhiri (halaman 6). Karena menurutnya setiap hari adalah pagi. Waktu penuh semangat dimana setiap orang harus memulai segala aktivitas. Bangkit,maju, dan berjuang. Kisah perjuangan hidup seorang anak yang tumbuh dibesarkan   seorang diri oleh neneknya. Baginya   nenek tak hanya menjadi ayah,ibu,mentor ataupun   guru. Tapi   ‘maha guru’ dengan seribu pelajaran. Dengan segala keterbatasan dan bermodalkan keyakinan Yorick ‘dibesarkan’. Baginya kemenangan hanya akan berpihak pada mereka yang membuang keputusasaan.   Novel yang berkisah tentang perjuangan   hidup untuk menggapai mimpi ini

Review novel Mendung Di Langit Sinabung karya Ika Dy

BAHASA RASA DALAM SEGITIGA CINTA. Membaca halaman pertama novel berlatar gunung Sinabung ini,pembaca  disuguhkan sepucuk surat cinta berisi larik-larik romantis nan mampu menggetarkan hati. Pembuka yang manis. Sungguh menarik. Adalah Atika, gadis manis dengan pesona luar biasa yang setelah tahu cintanya tak bertepuk, pil kecewa ia telan tanpa air. Lalu pergi menjadi seorang penyintas dan mengurusi korban letusan gunung Sinabung.  Dari Sinabung ia banyak belajar, bahwa letusan, lahar, dan pengungsi yang kita sebut bencana adalah cara lain alam berbicara pada kita. Sudahkah kita bersyukur? Ah, kita mesti muhasabah diri. Tak hanya pelajaran hidup, dari sinabung ia malah menemukan  sosok pengganti Ibrahim. Lelaki yang dicintainya namun tak demikian dengan Ibrahim yang malah mencintai Alisya. Kisah cinta segitiga yang terjadi antara Atika, Ibrahim, dan Alisya yang terbilang cukup rumit ini memang kerap sekali dialami remaja, namun penulis mencoba membalut nya dalam cara pan