Langsung ke konten utama

DI BALIK NYANYIAN MASKER CORONA

DI BALIK NYANYIAN MASKER CORONA
Oleh : Cory Marlia



Malam gelap
Rindu sepi terhebat
Pagi enggan lewat
Ekonomi tersendat
Dokter,perawat tak pulang ke rumah
Mereka lantang jadi barisan paling gagah
Ikhlas berguguran di medan wabah

Kau, malah asik keluar rumah tanpa rasa bersalah

Dari mana lagi hendak kujelaskan kawan,
Kala pagi tak lagi ingin ditunggu
Kala malampun tak patut dinanti
Senja entah kemana pergi
Teman menjauh
Paramedis mati
Pengusaha dadakan muncul menimbun masker dan vitamin C


Kita, hanya butuh sendiri
Bahkan tak boleh pergi ke tempat-tempat suci
Maka carilah Tuhanmu dalam diri
Dalam iman yang kau gadang-gadang akan membawamu ke nirwana

Dari mana lagi hendak kujelaskan kawan,
Jalanan kini sepi
Kampus,sekolah,mall,kantor tak berpenghuni
Seperti pagi ini
Corona merenggutnya membawanya memeluk bumi

Dibalik nyanyian masker Corona
Kita pun tak lagi mampu melempar senyum
Hingga sedih pun kulum dalam bait-bait kesendirian.



Binjai
, 03 April 2020.
Puisi ini saya bacakan pada kegiatan Binjai Berpuisi ke -15.
Berkarya Tanpa Batas#dari rumah ke#ruangmaya




Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW NOVEL YORICK : SAJIAN RASA SYUKUR YANG PATUT DINIKMATI

MEMELUK SEDIH, MERANGKUL SEPI, MEMAKNAI KEHILANGAN Judul               : Yorick Penulis             : Kirana Kejora Penerbit           : PT Nevsky Prospekt Indonesia Cetakan           : III, Oktober 2018 Halaman          : 346 halaman Harga              : Rp 89.000    Membaca novel ‘Yorick’ membuat saya terkenang pada masa sekolah menengah pertama yang kalau diceritakan kebanyakan orang tidak percaya. Masa krisis moneter yang terjadi pada waktu itu memang berimbas pada semua lini-lini kehidupan. Tak terkecuali pada saya. Berjuang selama tiga tahun demi sekolah yang harus ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan bus umum dan kondisi jalan yang pada waktu i...

Perumahan River Valley Simalingkar, Aman dan Nyaman

Perumahan River Valley Simalingkar, Aman dan Nyaman. Rumah adalah tempat awal cinta, harapan, dan impian. Makanya ada sebuah lirik lagu lawas yang sarat makna  bunyinya seperti ini "Lebih baik di sini, rumah kita sendiri" Lirik tersebut benar adanya, sejauh -jauhnya kita pergi, lalu tua dan ingin kembali ke rumah. Tempat bertumbuh, tempat nyaman penuh nostalgia. Seperti halnya jodoh, poin penting dari rumah adalah memberikan rasa aman. Karena jika sudah aman, bisa dipastikan kenyamanan akan hadir. Dalam memilih rumah tentu akan banyak pertimbangan penting yang akan dijadikan kriteria dalam memilih hunian. Salah satu rekomendasi buat kamu yang lagi cari rumah di kota Medan, River Valley Resort Home bisa jadi pilihan tepat. Beberapa kelebihan dari River Valley Resort Home yang bisa jadi pertimbangan dalam memiliki rumah impian diulas pada beberapa poin berikut ini: 1.        Memiliki fasilitas keamanan yang memadai Fasilitas keamanan menjadi sa...

Review novel Mendung Di Langit Sinabung karya Ika Dy

BAHASA RASA DALAM SEGITIGA CINTA. Membaca halaman pertama novel berlatar gunung Sinabung ini,pembaca  disuguhkan sepucuk surat cinta berisi larik-larik romantis nan mampu menggetarkan hati. Pembuka yang manis. Sungguh menarik. Adalah Atika, gadis manis dengan pesona luar biasa yang setelah tahu cintanya tak bertepuk, pil kecewa ia telan tanpa air. Lalu pergi menjadi seorang penyintas dan mengurusi korban letusan gunung Sinabung.  Dari Sinabung ia banyak belajar, bahwa letusan, lahar, dan pengungsi yang kita sebut bencana adalah cara lain alam berbicara pada kita. Sudahkah kita bersyukur? Ah, kita mesti muhasabah diri. Tak hanya pelajaran hidup, dari sinabung ia malah menemukan  sosok pengganti Ibrahim. Lelaki yang dicintainya namun tak demikian dengan Ibrahim yang malah mencintai Alisya. Kisah cinta segitiga yang terjadi antara Atika, Ibrahim, dan Alisya yang terbilang cukup rumit ini memang kerap sekali dialami remaja, namun penulis mencoba membalut nya ...